Senin, 29 Juni 2009

GAIRAH NAKAL
















Oleh : NN




Namaku Sy. Saat ini aku bekerja di sebuah perusahan swasta di tempat kelahiranku yakni kota D. Aku memang asli penduduk Kota itu. Bahkan leluhurku adalah salah satu kerajaan yang pernah berkuasa di kota ini pada masa lalu. Jadi aku adalah orang yang berdarah biru tapi kelakuanku sendiri seperti kolor ijo.


Aku adalah 4 bersaudara, 3 laki-laki dan hanya kakakku yang nomor 1 saja wanita. Sejak kecil (entah umur berapa, yang jelas kuingat sejak aku duduk di kls 1 SD) aku hidup berpisah dari ortuku. Aku tinggal dengan 2 orang bibiku (adik ayahku), bibi yang tua an sudah kawin sedangkan bibiku yang mudaan janda karena cerai dengan suaminya. Bersama kami juga ikut suami bibiku yang tuaan (masih ada hubungan keluarga). Aku tinggal dirumah milik keluarga besarku yang letaknya hanya kurang lebih 500 meter dari rumah tempat tinggal ortuku. Rumah ini adalah sebuah losmen tapi yang menempati adalah beberapa orang keluarga tentara.


Baiklah, biar tidak bertele-tele kumulai aja kisahku dari tempat ini. Di lingkungan losmen ini dimana keluarga tentara banyak anak-anak seusiaku. Ohya kejadiannya sekitar tahun 75 an saat itu usiaku sudah 13 tahun. Setiap hari setelah sekolah kami selalu bermain sebagaimana layaknya anak-anak. Saat itu permainan tentu tidak secanggih saat ini yang serba elektronik seperti Play Station (PS). Kita mainnya permainan tradisional seperti kelereng, petak umpet dsbnya. Kami berbaur bermain antara cewek dan cowok. Nah disinilah persoalannya. Aku masih ingat, seusia belia itu nafsu birahiku sudah menggebu-gebu. Aku selalu nafsu setiap melihat gadis terutama gadis seusiaku atau yang lebih muda. Nah saat main petak umpet dan saat sembunyi di semak-semak (saat itu masih banyak ada tegalan kosong yang banyak semaknya) bersama teman bermain putri, aku pergunakan kesempatan meraba-raba tubuhnya. Awalnya para gadis kecil itu berontak, tapi denganberbagai bujuk rayu akhirnya aku dapat juga membuka celana dalamnya dan meraba-raba kelaminnya dan buah dadanya yang baru sebesar buah jambu.


Pada suatu hari aku lihat Zuriah sedang berjalan sendirian. Zuriah adalah anak pemilik rumah makan padang yang juga kost di losmen keluargaku. Zuriah adalah gadis paling cantik dari seluruh penghuni losmen. Dia baru kelas 6 SD sedangkan aku kelas 1 SMP. Zuriah lebih muda setahun dari padaku. Aku hampiri dia dan bertanya, "Eh Zur kamu dari mana sih?"


"Aku disuruh beli bumbu oleh Ibu", jawabnya. Memang kulihat ada bungkusan di tangannya.


"Zur kamu mau ga ke kebun di belakan sana, sekarang banyak lho ada jambu", kataku sambil menunjuk kesebuah tegalan yakni sebuah kebun milik tetanggaku. Kulihat matanya bersinar, "Ah, jambu? Aku mau. Tunggu ya, aku bawa bumbu ini ke Ibu dulu", dia pun lari-lari kecil membawa bumbu pesanan Ibunya.


Sementara menunggu kedatangan Zuriah, dadaku berdebar-debar membayangan kenikmatan yang akan aku rasakan. Di otakku berputar berbagai akal dan rencana untuk mencabuli si Zuriah.


Tak lama kemudian Zuriah sudah muncul di depanku. Dia masih berpakaian seperti tadi. Pakaian atas pakai T-Shirt putih tipis sehingga bayang-bayang puting susunya kelihatan. Sedangkan bawahan pakai rok biru sebatas lutut. Hm, dengan pakai rok kayak begini rencanaku akan lebih lancar lagi.


"Hai kak jadi ga? Kok Bengong?" teriaknya membuyarkan lamunanku.


"Ohya tentu, ayo!" aku menarik tangannya menuju kebun.


"Nah, sekarang kamu yang manjat duluan".


"Tapi aku kan wanita, kamu aja kak aku nunggu dibawah".


"Nggak ah, kamu coba aja nanti tak gendong atau dorong dari bawah".


"Betul ya kamu mau mendorong".


"Ya !" Jawabku sambil berdebar-debar. Inilah rencana yang kuinginkan. Kemudian Zuriah menaikkan kaki sebelah kanannya ke batang pohon. Saat itulah aku berdiri di depannya. Begitu lugunya dia dan tanpa curiga melihat aku berdiri di depannya. Sedangkan mataku melotot melihat ke selangkangannya yang menganga. Terlihat CDnya agak terkuak, dari celah-celah CDnya yang agak longga aku dapat melihat belahan kelaminnya. Ah putuh bersih seperti kulitnya yang halus dan pada belahannya agak kemerah-merahan. Karuan saja nafsuku meledak sampai ke ubun-ubun.


"Lho kakak kok bengong? Jadi ga menumpu aku?" Protes Zur.


"Ooo ya ya", Aku buru-buru mendekatinya lalu telapak tangan kananku kuarahkan keselangkangannya dan jari telunjukku menyisip di sela-sela CDnya. Sementara tangan kiriku memeluk pinggangnya dengan erat. Kurasakan jariku terjepit diantara belahan daging lembut yang agak basah....


"Aw...aw...aaawwww.....hiiiihhh...hik...hik...hik...hik...aduh kak geliiiiii !", kudengar teriakkannya sambil tubuhnya mengelinjang-gelinjang.


Tubuh kami pun rebah ke semak-semak di bawah pohon jambu. Kami tak jadi memanjat pohon jambu. malah kini tubuhkami berhimpitan.


Tubuh Zuriah masih dalam pelukannku sedangkan jariku masih terjepit diantara belahan pepeknya yang lembut. Dengan nakal jari telunjukku kubenamkan semakin dalam. Aku temukan tonjolkan daging sebesar biji kacang hijau. Ku urut-urut dan kupelintir biji tersebut. Reaksi dari Zuriah tubuhnya makin menggelinjang dan dari mulutnya terdengar kikikan kegelian.


"Sssst...ahhhh....sssssshhhh...aadduh kak ssshhh geliiii...!"


"Diam Zur, enak kok" Jawabku.


"Tapi...tapi...gimana kalau ada yang lihat?"


"Jangan khawatir tempat ini sepi"


"Tapi aku takut".


"Taku apa?'


Zur tidak bisa menjawab, mungkin dia bingung. Dia tidak tahu, apa yang sedang dia alami. Ada rasa geli tapi juga rasa nikmat ketika kelaminnya aku obok-obok. Tubuhnya yang menggelinjang-gelinjang saking gelinya aku kunci dengan pelukan yang erat.


"Kak aku..., aku....mau pipis..." katanya dengan wajah merah agak malu-malu.


"Keluarin aja ga usah ditahan-tahan" bisikku ditelinga sambil menjilat daun telinga dan dilanjutkan dengan mengisap tenggkuknya yang putih mulus dengan bulu-bulu halus sangat merangsang.


"Aaaaa...ka..kak...aaa...aaku..ahh!" terdengar jeritannya disertai tubuhnya mengejang. Aku rasakan jari telunjukku basah berlepotan lendir. Waktu itu aku tidak tahu apa nama cairan itu. Kini setelah dewasa aku baru tahu apa nama cairan itu.


Tubuh Zuriah lemas setelah mengalami orgasme. Ini adalah orgasme pertama yang dia alami semenjak dia jadi manusia.


"Zur, kamu jangan bilang-bilang sama siapa pun ya apa yang sudah kita lakukan disini. Terutama sekali jangan bilang dengan Bapak Ibumu, mau?"


"Ya kak, aku...aku...malu!" katanya tersipu-sipu. Wajahnya sangat cantik waktu bilang begitu, apalagi disertai senyum malu-malu. Aku gemas melihatnya dan........"Cuuuup...mmmmhhhh....mmmm!" kucium bibirnya yang manis dan sangat indah itu. Lama-lama dia membalas. Kami pun saling pagut. Secara alami dan naluriah tanpa ada yang mengajari, lidah kami pun saling belit ah indahnya.


Ah sungguh pengalaman yang sangat indah dan menyenangkan. Aku lihat CD si Zur basah kuyup ternoda lendir.


"Eh Zur entar kamu cuci celana dalam kamu ya, tapi nyucinya sembunyi-sembunyi jangan sampai katahuan Bapak Ibumu".


"Ya kak" katanya lugu.


"Ingat ya, jangan se kali-kali bilang sama siapa pun apa yang sudah kita lakukan di kebun ini".


"Ya kak"


"Janji !"


"Janji !"


Sejak kejadian itu, aku dan Zuriah sering melakukan perbuatan terlarang itu secara sembunyi-sembunyi. Kami lakukan di kebun tetangga, di gudang belakang losmen, juga pernah di bak truk tentara yang sedang parkir di halaman rumah (waktu malam hari jam 20.00 wita).


Kami sebatas main luar yang zaman sekarang disebut ML. Burungku tak sampai penetrasi ke vaginanya si Zuriah. Aku suka jilati pepek dia, menggit kelentit dia sampai menjerit dan dia orgasme. Burungku pun sering di isap dan dikulum oleh mulut dengan bibirnya yang indah.


Perbuatan ini kami lakukan hampir 2 tahun tanpa pernah kentara sekalipun. Barulah berakhir ketika keluarga Zuriah pindah kost dari losmen keluargaku. Mereka pulang kampung ke Sumatera Barat sana. Zuriah oh Zuriah gadis minang yang cantik jelita.


Demikian sedikit pengalamanku bernafsu birahi ria. Sejak SD sampai sekarang sudah berumah tangga, nafsu sex ku tak juga surut-surut bahkan makin menjadi-jadi aja. Sudah banyak pengalaman nge-sex dengan gadis-gadis, janda-janda, istri teman, istri orang, gadis nakal. Pokoknya asal wanita yang masih punya kelamin, aku buru sampai dapat dan tiduri.


Baiklah para pembaca, kisah ini hanyalah sebagian kecil dari kisah nyata perjalanan hidupku dalam dunia perkelaminan. Lain kali kalau ada waktu, akan aku tuliskan bagaimana pengalamanku selingkuh dengan teman kantorku, pacar temanku, istri temanku dll. Tunggu saja serial kisah sex ku yang seru. Dijamin dapat memuaskan para pembaca penggemar kisah-kisah panas. Sampai jumpa.

1 komentar: